Sementara, Dr. Subandriyah, menegaskan, Pertama, lingkaran terdalam dari keilmuan Islam adalah Al-Qur’an, dan lingkaran terluarnya adalah amal. “Halal merupakan output dari lingkaran keilmuan ini, sehingga perlu dirumuskan dalam kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, masyarakat, dan tantangan global,” ujarnya.
Kedua, proses pelaksanaan harus jelas dan terstruktur, mulai dari perencanaan program hingga budgeting. Kerja sama perguruan tinggi, baik di tingkat ASEAN maupun internasional, sangat diperlukan untuk memastikan segala komponen memadai, mulai dari sarana prasarana, hingga tenaga pendidikan.
Ia menekankan bahwa integrasi keilmuan dan kelembagaan dapat melahirkan global novelty dan global impact perlu dipersiapkan dengan serius. “Ini merupakan langkah penting untuk masa depan keilmuan Islam di era globalisasi” ujarnya.*** dihar