Yang kedua, masih rendahnya kualitas sumber daya manusia atau SDM. “Ini bisa dilihat dari angka penyerapan tenaga kerja di kawasan-kawasan industri di Jawa Barat. Kan ironis industri ada di Jabar tapi SDM dikuasai orang luar,” katanya.
Ketiga. Masih belum optimalnya pemerataan pembangunan infrastruktur. “Pemprov harus benar-benar membangun infrastruktur Jabar yang susai dengan kebutuhan hajat hidup rakyat Jabar, Jangan salah prioritas. Mestinya menyelesaikan fasilitas jalan dan sejenisnya bukan dipakai untuk membangun proyek infrastruktur pencitraan semacam alun-alun,” sebutnya..
Keempat, pertumbuhan ekonomi Jabar yang mengalami pelambatan karena pandemi Covid-19. Jabar, harus berada paling di depan untuk melakukan recovery ekonomi, terutama fokus pada pemberdayaan UKMK.