Lalu bukan kah akan melahirkan kecemburuan terhadap unsur maaf dari banyak orang yang tidak harus ditampilkan bahkan kesulitan untuk menampung membuat daftar siapa dan apa bentuk korban dari kejahatan rezim Jokowi serta perilaku individual dari Joko Widodo yang sering berperilaku anomali mengejek rasa keadilan masyarakat bangsa ini yang bernalar sehat. Lalu berapa harga bandrol unsur faktor pemaaf tersebut kepada aparatur dan kepada seluruh bangsa yang benar sehat, diluar atau minus nalar nungging (cebongers).
Sehingga alhasil MAAF jadi branded dan sekedar framing, namun bungkus excellent (BARANG MAHAL).
Ada rujukan untuk bertindak dari Sila Pertama dari fundamental norm atau philosofische grondslag atau PANCA SILA yang harga mati yang memiliki sumber diantaranya ayat dari Tuhan Sang Maha Pengatur:












