Menurut Soerjono Soekanto (1981: 120) dalam Sosiologi: Suatu Pengantar, gerakan sosial seperti Samin menunjukkan, perlawanan tidak selalu harus melalui kekerasan. Dalam konteks kolonial, sikap diam dan menolak bekerjasama juga dapat menjadi bentuk perlawanan yang efektif. Hal ini menandakan, strategi perlawanan rakyat bisa beragam, sesuai dengan kondisi sosial dan budaya setempat.
Lebih jauh, sebagaimana dikemukakan oleh Kartodirdjo (1988: 157) dalam Peasant Movements in Indonesia, gerakan Samin mengandung nilai-nilai sosial yang mendalam, seperti solidaritas dan kepercayaan terhadap keadilan Tuhan, yang memperkuat daya tahan masyarakat melawan tekanan kolonial. Sikap menolak kerja paksa bukan hanya tindakan praktis, tapi juga ekspresi dari identitas kultural yang ingin dipertahankan.