“Rumah saya sering banjir Gus Bupati. Sungainya mampet kena sampah,” keluh seorang warga.
Ada juga yang mengeluhkan permasalahan BPJS kesehatan. Pula tentang beras medium yang hilang dari pasaran.
Dengan telaten bupati menjawab keluhan-keluhan warga itu secara langsung.
Usai dialog langsung, acara ditutup dengan makan bersama dalam satu daun pisang. Ada sambel terong, ikan asin, tahu, tempe, sambal pedas.
Pemimpin, tokoh agama, pemuda, hingga rakyat duduk menikmati hidangan bersama-sama. Simbol sederhana bahwa kebersamaan itu nyata, bukan slogan.
“Matur nuwun Gus Bupati. Kapan lagi makan bareng bupati,” ucap Upik, salah satu warga.
Warga Rondokuning menyambut hangat rencana ini. “Alhamdulillah, ada khitanan massal gratis. Anak saya bisa ikut, kami terbantu sekali,” ujar salah satu warga setempat.











