“Pandemi sangat berdampak pada ekonomi, pendidikan dan banyak sektor lainnya. Adapun peran pelajar, pemuda dan mahasiswa di tengah pandemi harus bisa saling membantu sama lain,” katanya.
Menurutnya, radikalisme adalah bertentangan dengan negara karena berkaitan dengan terorisme. Data BNPT banyak dari kalangan muda yang terdoktrin, dan terpapar paham radikalisme.
“Untuk menangkal radikalisme harus toleransi dan dengan momentum Hari Pahlawan bisa sama-sama menguatkan nasionalisme,” ajaknya.
Di kesempatan tersebut, Dewan Penasehat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Karawang mengatakan bahwa, kepahlawanan adalah perilaku, dimana arek-arek Suroboyo lalu meskipun dengan keterbatasan senjata namun tekad mempertahankan negara, para Pahlawan dibawah Komando Bung Tomo mengobarkan semangatnya.