BANDUNG, BEDAnews – Hasil quick count Pilkada Kota Bandung yang dirilis Charta Politika menunjukkan pasangan Muhammad Farhan dan Erwin mendominasi dengan 44,31 persen suara. Pasangan Haru Suandharu-Dhani Wirianata menyusul di posisi kedua dengan 36,82 persen, sementara Arfi Rafnial-Yena Iskandar Masoem hanya memperoleh 11,61 persen.
Faisal Haris, mantan calon Wali Kota Bandung yang sebelumnya mengundurkan diri, menyampaikan keprihatinannya atas rendahnya suara yang diraih pasangan Arfi-Yena.
“Saya prihatin melihat perolehan suara pasangan Arfi-Yena yang belum diterima secara luas oleh masyarakat. Ini menjadi refleksi tentang bagaimana penerimaan masyarakat terhadap paslon di lapangan,” ujar Faisal saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (29/11).
Faisal juga menambahkan bahwa hasil ini adalah realitas demokrasi yang harus diterima semua pihak. “Yang terpenting bukan soal menang atau kalah, melainkan bagaimana kita mendukung Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih untuk memastikan janji kampanye mereka diwujudkan,” tegasnya.
Farhan-Erwin Diunggulkan
Hasil quick count mengukuhkan pasangan Farhan-Erwin sebagai kandidat terkuat dalam Pilwalkot Bandung 2024. Dukungan yang mereka raih secara konsisten melampaui pasangan lain dalam penghitungan suara.
“Kemenangan ini menjadi awal untuk mewujudkan janji-janji mereka kepada warga Kota Bandung. Saya ucapkan selamat kepada Kang Farhan dan Kang Erwin atas keberhasilan mereka,” tambah Faisal.
Seruan Menunggu Hasil Resmi
Meski demikian, Arfi Rafnial meminta warga Bandung tetap bersabar menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Kita tunggu proses perhitungan dari KPU untuk hasil yang final,” kata Arfi melalui pesan WhatsApp.
Dari laporan di lapangan, pasangan Arfi-Yena masih menunjukkan keunggulan di beberapa wilayah tertentu. Namun, tim pemenangan mereka mengakui bahwa hasil sementara menunjukkan kurangnya daya saing pasangan ini.
Evan Agustianto, anggota tim pemenangan Arfi-Yena, menyatakan pihaknya menghormati hasil quick count namun tetap menjadikan data resmi KPU sebagai acuan utama.
“Kami akan mencocokkan data dari para saksi di TPS dengan hasil perhitungan resmi nantinya,” ujar Evan.
Pasangan Arfi-Yena, yang diusung oleh Partai Golkar, PSI, PAN, Hanura, Perindo, dan Garuda, mencanangkan visi untuk menjadikan Kota Bandung lebih nyaman, inklusif, maju, dan berkelanjutan. Sayangnya, hasil quick count menunjukkan visi tersebut belum mendapatkan dukungan luas dari masyarakat.**