Ia menyinggung kunjungan Bung Karno ke makam Imam Al-Bukhari tahun 1956 sebagai tonggak sejarah penting yang kini dihidupkan kembali lewat panggung teater.
Pertunjukan ini merupakan kelanjutan dari tiga pementasan yang lebih dulu digelar di Uzbekistan pada 2024. Fadli berharap, semangat kerja sama ini terus ditumbuhkan lewat seni dan budaya yang membangun pemahaman lintas negara dan generasi.
Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri turut hadir dan menyebut, pementasan ini sebagai “jembatan sejarah dan perasaan”. Ia memuji para seniman dari kedua negara, terutama penulis naskah Ahmad Fauzi dan Valikhon Umarov, yang disebutnya menulis sejarah dengan “tinta seni dan jiwa”.
Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Oybek Eshonov, mengingatkan bahwa, Bung Karno adalah pemimpin asing pertama yang menziarahi makam Imam Al-Bukhari. Momen itu menjadi dasar kuat persahabatan kedua negara.