Sebaliknya, jika Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, tidak segera mengambil keputusan terkait pergantian atau rotasi Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, stagnasi akan terus berlanjut. Potensi mandeknya implementasi ERP semakin terbuka lebar.
Selain itu, kemacetan juga mungkin berisiko menjadi semakin parah, boleh jadi inovasi kebijakan tidak berkembang, dan potensi maladministrasi dapat makin meluas. Jika kondisi ini terjadi jelas merugikan masyarakat Jakarta yang membutuhkan terobosan yang cepat, terukur dan konsisten untuk menangani kemacetan yang kian meluas dan kompleks. ***












