Pemerintah lewat Kementerian BUMN bersama Kementerian Koperasi dan UKM sedang berpacu menyiapkan proyek percontohan minyak makan merah, minyak alternatif pengganti minyak goreng yang saat ini dikonsumsi masyarakat. Kampanye minyak makan merah ini memang sudah dimulai dengan mendukung pembukaan proyek rintisan produksi minyak nabati sehat itu.
Meski sama-sama berasal dari minyak kelapa sawit, hasil penelitian oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) menemukan minyak makan merah lebih sehat dibanding minyak makan biasa. Itu lantaran minyak makan merah tidak melewati proses bleaching sehingga warna merah buah sawit tetap dipertahankan. Sebab, disanalah terkandung karatenoid dan fitonutrien yang kaya provitamin A dan vitamin E.
Kandungan provitamin A yang melimpah pada minyak makan merah dapat menggantikan suplementasi Vitamin A yang antara lain dapat mencegah stunting (kekerdilan) pada anak. Ini lantaran kombinasi karoten dan tokotrienol di dalamnya juga berperan aktif dalam meningkatkan imunitas tubuh, menekan infeksi saluran pencernaan sehingga metabolisme gizi yang diasup anak dapat terserap maksimum.