Dalam 10 tahun kedepan, Jepang membutuhkan sekitar 8-10 juta pekerja terdidik Indonesia untuk bekerja di berbagai jenis dan sektor industri.
“Indonesia memerlukan investasi Rp. 25 triliun untuk membentuk 1 juta lulusan SMK- Aarjana yang siap kerja di Jepang, tetapi potensi devisa negara bisa mencapai sekitar Rp. 1.000 triliun; sebuah investasi yang tidak mudah dicapai oleh BUMN yang besar sekalipun,” tutup Prof. Ace, yang Guru Besar UPI Bandung.
Hal yang sama di sampakan Direktur Utama PT. DGII, Endraswari Safitri, ada dua program yaitu Internship (magang) dan Specified Skill Worker (Bekerja). Untuk Internship ditujukan bagi mahasiswa aktif dengan mendapatkan penghasilan sekitar Rp 14.000.000,-/bulan
“Keuntungan lainnya dalam program ini adalah mendapatkan pengalaman untuk hidup, bergaul dan berkarier di negara yang maju teknologinya,” kata Veve.