“Saat ini, tiga dapur SPPG direncanakan di Kecamatan Pare dan Kayen Kidul. Namun, per 17 Januari 2025, baru satu dapur di Kayen Kidul yang beroperasi penuh, sementara dua lainnya masih terkendala masalah administratif dan teknis,” tambahnya.
Sebagai lembaga pengelola resmi, Badan Gizi Nasional berkolaborasi dengan TNI (Kodim 0809 Kediri), Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), serta UMKM lokal dalam penyediaan bahan baku makanan.
Dukungan pendanaan juga melibatkan Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Belanja Tak Terduga (BTT) dan APBD, meski peran pemda saat ini masih sebatas pendataan siswa dan distribusi makanan.
Selain itu, TNI turut berperan sebagai pendamping teknis dalam hal penyediaan logistik dan lahan dapur umum, memastikan program berjalan sesuai rencana.