Para korban bencana tersebut memilih tinggal di gubug darurat sejak sepekan terakhir. Mereka memilih lokasi jalan milik PT Cemindo Gemilang yang belum difungsikan di Kampung Cigobang Anyar, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Lokasi ini jauh diatas kampung mereka yang luluh lantah. Kira-kira berada di 1.200 meter diatas permukaan laut (mdpl). Persisinya di bawah kaki Gunung Halimun Salak.
Mereka menempati bangunan sederhana terbuat dari kayu hutan liar dengan atap dan dinding seadanya dari terpal. Luas bangunan gubug rata-rata 3 meter kali 4 meter, tanpa dapur untuk masak dan tidak dilengkapi toilet. Kebutuhan buang hajat dilakukan di hutan-hutan sekitar lokasi hunian sementara (huntara). Jika keadaan tak mendesak, buang air besar bisa dilakukan di air selokan yang jaraknya sekitar 800 meter dari lokasi hunian. Itupun medannya curam, berkelok dan licin. Di lokasi juga tidak didukung oleh aliran listrik dan air bersih. Belakangan berdiri beberapa toilet umum yang dibangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak.












