Sejumlah peluang tercipta pada babak pertama, tetapi penampilan dua kiper menjadi sorotan. MI Al Huda mendapat peluang emas dari tendangan bebas yang mampu ditepis dengan sigap. Porras merespons dengan serangan balik berbahaya yang memaksa pemain belakang Rejowinangun bekerja ekstra keras. Suasana makin hidup karena dukungan puluhan penonton yang memenuhi tribun.
Memasuki babak kedua, intensitas pertandingan tidak menurun. MI Al Huda terus membangun tekanan melalui penguasaan bola, sementara Porras mencoba memanfaatkan serangan cepat yang beberapa kali membuka celah pertahanan lawan. Meski terus berupaya mencari gol, skor tetap 0-0 hingga menit akhir pertandingan.
Wasit meniup peluit panjang tanda waktu normal selesai dan pertandingan terpaksa ditentukan melalui adu penalti. Ketegangan menyelimuti lapangan ketika para eksekutor maju satu per satu. MI Al Huda tampil lebih tenang dengan tiga eksekusi sempurna, sedangkan Porras gagal pada dua percobaan.











