Dalam konteks diskusi ini, kata Edwin, acara lari itu tetap harus didukung karena menunjukkan kegiatan positif. Apalagi tren olahraga di kalangan anak muda yang tengah meningkat sedikit demi sedikit meninggalkan kesan malas dan hobi rebahan, yang selama ini melekat pada generasi muda.
“Jangan juga nanti ada orang bicara, ‘wah, udah lah, kalau kayak begini enggak usah lagi ada acara-acara lagi’. Kalau hal itu saya enggak sependapat. Justru, ayo kita galakkan. Kita ini ada hasil riset lho. Penduduk Indonesia ini termasuk generasi orang-orang yang malas bergerak. Itu makanya saya berharap dengan acara Pocari Sweat ataupun juga acara-acara yang lain, ya, masyarakat Indonesia, bisa membangkitkan gairah berolahraga, terutama yang kota Bandungnya. Tapi yang negatif-negatif kayak bagi-bagi bir kita singkirin,” ujarnya.