“Kesadaran warga adalah pondasi utama, namun harus dibarengi dengan sistem yang terintegrasi, mulai dari pemilahan sampah, pengangkutan yang terjadwal, hingga pemrosesan akhir yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Selain menyoroti peran masyarakat, Aa Abdul Rozak juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam mendukung pengelolaan sampah yang lebih efisien. Ia mendorong penggunaan aplikasi pelaporan sampah, pemetaan titik rawan sampah berbasis data digital, serta penerapan teknologi daur ulang dan komposting yang dapat dijalankan di tingkat komunitas.
“Teknologi harus menjadi bagian dari solusi. Sistem pelaporan online, pengawasan berbasis sensor, atau bahkan edukasi digital bisa menjadi alat bantu yang mempercepat perubahan,” katanya.
Kolaborasi antara Radio Sonata dan Radio PRFM dalam penyelenggaraan talk show ini menjadi wujud sinergi media lokal dalam membangun kesadaran publik dan menghadirkan ruang dialog antara masyarakat dan wakil rakyat. Talk show juga berlangsung secara interaktif, memungkinkan pendengar untuk menyampaikan aspirasi dan pertanyaan secara langsung melalui sambungan telepon dan media sosial.