Sertu Feri menjelaskan bahwa, keberadaan gulma adalah salah satu ancaman utama dalam produksi pertanian.
“Jika gulma dibiarkan, ia akan bersaing dengan tanaman padi dalam menyerap unsur hara, air dan cahaya matahari. Dampaknya bisa langsung terasa pada penurunan produksi. Karena itu, pembersihan gulma menjadi langkah penting yang harus rutin dilakukan petani,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa, pendampingan yang dilakukan Babinsa tidak hanya berorientasi pada hasil panen, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan petani di wilayah binaan.
“Kami ingin para petani bisa merasakan hasil yang maksimal dari kerja keras mereka. Ketika produksi meningkat, kesejahteraan petani juga ikut terdorong. Pada akhirnya, keberhasilan di tingkat desa akan berkontribusi pada tercapainya ketahanan pangan nasional,” tambah Sertu Feri.












