Pada bagian lain, Pimpinan Ponpes Taqurma mengemukakan, pihaknya berupaya memanfaatkan bantuan dari Saudi itu dengan efisien sehingga bisa berwujud menjadi masjid dan dua ruang asrama. Menurut dia, biaya pembangunan tersebut tidak semuanya berasal dari Syaikh, namun banyak juga infaq dan sumbangan dari orang tua wali murid, masyarakat dan pihak lainnya.
Lili merasa bersyukur bahwa, dana stimulan dari bantuan Saudi bisa berwujud masjid dan dua ruang kelas. “Jika dinilai, asset tersebut kemungkinan bisa mencapai Rp 1 M,” kata Lili.
Ia menambahkan, pembangunan masjid dan ruang kelas dapat diselesaikan tepat waktu, yaitu pada pertengahan 2024.
Masjid tersebut dibangun di atas lahan berawa, atau kolam. Kondisi kolamnya tetap dipertahankan sebagai bagian dari pelestarian lingkungan. Masjid di tengah kolam itu jadinya seperti masjid terapung.