Minyak adalah energi fosil. Cepat atau lambat akan habis. Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan yang bisa everlasting, jika dikelola dengan baik. Memang, industri kayu sempat disentuh di era Presiden Soeharto tahun 70-an, hingga mendapatkan dana tak kurang dari Rp 40 triliun, dan didedikasikan untuk membangun IPTN (Industri Pesata Terbang Nurtanio) pada tahun 1976.
“Di sini hadir pak Wisnu dari Rumah Kayu, juga dari Sampoerna Kayoe. Mari kita sama-sama kembalikan kejayaan kayu Indonesia,” ajak Doni Monardo seraya menambahkan, “dulu kita punya Ligna, sekarang digusur IKEA.”
Doni menyodorkan ide produksi rumah kayu knock down untuk daerah-daerah yang berada di daerah ring of fire, area cincin api yang rawan gempa. Daerah-daerah itu, di negara mana pun, memerlukan rumah yang tahan gempa. “Selain itu juga bisa memproduksi rumah kayu kualiats premium untuk sarana akomodasi di tempat pariwisata alam,” tambahnya.