Menurut Kepala Bidang Tata Ruang DPUTR KBB Panji Winarno, ST, MSc PETA dirancang sebagai media edukasi yang memudahkan masyarakat bisa memahami berbagai aspek penting dalam tata ruang, seperti aturan zonasi, kaidah membangun, pola ruang, pemanfaatan sistem GISTARU, hingga keterkaitan perizinan dengan OSS berbasis risiko.
Inovasi ini dikembangkan dengan pendekatan interaktif yang dilengkapi media visual, QR code, akses ke aplikasi yang sudah ada seperti gistaru, bhumi, serta fitur chatbot PETA yang kini sedang dalam tahap uji coba.
Panji menegaskan bahwa PETA adalah bentuk komitmen pemerintah untuk memperkuat literasi masyarakat terhadap tata ruang sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
“Kami tidak ingin tata ruang hanya dimengerti oleh teknokrat dan birokrat. PETA adalah jembatan agar masyarakat bisa mengakses, memahami, dan terlibat aktif. Lewat roadshow ini, kami hadir langsung ke lapangan, menyapa warga, mendengarkan pelaku usaha, dan membuka ruang konsultasi yang humanis,”ujar Panji.