Untuk digitalisasi nelayan kita mencoba VMA (vessel media aid) suatu alat yang bisa menandai dimana ikan-ikan itu berada, hingga nelayan bisa lebih cepat mengambil ikan, juga alat untuk membantu bila nelayan mendapat masalah di laut. Dalam uji coba VMA ada kenaikan produksi 15 -40 persen, kemudian efisiensi bbm 3 hingga 20
“Untuk alat tersebut nelayan yang sudah dilatih sebanyak 156 orang dengan sertifikat BSF dan ahli nautika kapal. Jadi mereka bisa bertugas sebagai nelayan.”ujarnya.
Untuk gudang ikan juara, Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar telah melaksanakan peningkatan pelayanan pengujian mutu perikanan yaitu dengan, mempersingkat waktu pengujian yang tadinya 11 hari menjadi 4 hari, kemudian garapan layanan sistem call centre, sms dan wa.