Setiap Sabtu dan Minggu, para pelaku seni itu sering menggelar latihan di rumah-rumah. Kebanyakan dari mereka belum memiliki sanggar yang representatif. Mereka berlatih di halaman rumah atau lapangan setempat.
Banyak pula dari mereka yang telah memiliki alat musik yang sudah turun-temurun lewat warisan. Alat musik itulah yang menjadikan kesenian itu tetap hidup.
“Saat ini yang butuh adalah ekspos kepada wisatawan bahwa di kita banyak sekali kesenian yang bisa dinikmati,” katanya. (BD)
Page 2 of 2