KAB. BANDUNG || bedanews.com — Terdengar isak tangis tertahan yang mengeluhkan kesulitan hidupnya saat menghubungi bedanews.com, warga Kampung Lamajang Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Diah Irzi Saudiah, Jum’at 24 Januari 2025, mengharapkan ada solusi atas penderitaan yang dialaminya.
Sosok Diah yang tinggal di rumah kontrakan bersama suami keduanya itu yang tidak mempunyai pekerjaan tetap, kadang untuk kebutuhan makan pun kerapkali mengandalkan pemberian tetangga. Karena suami keduanya yang tak mau disebutkan namanya itu hanya mempunyai uang untuk biaya hidup bila ada yang memperkejakannya.
Diah yang kini tengah hamil 8 bulan dan diagnosa Rumah Sakit Daerah Oto Iskandardinata mengalami kontraksi prematur itu, tidak bisa menjalani rawat inap karena ada tunggakan BPJS sebesar Rp8 juta kurang sedikit.
“Saya tidak tahu kalau ada tunggakan BPJS, karena saat dirumahkan oleh perusahaan saat Covid 19 melanda beberapa tahun lalu,” katanya yang terdengar suaranya begitu serak karena menahan tangis.
Jangankan untuk membayar tunggakan, untuk makan keluarganya saja ia merasa kesulitan. Sementara kalau suaminya ada yang memperkerjakannya, hanya mendapat pembayaran sebesar Rp50 ribu sampai Rp100 ribu. Itu pun diakuinya tidak setiap hari suaminya mendapatkan uang.
“Jujur saya sudah hampir putus asa dengan pemderitaan ini. Karena usaha saya selama ini untuk bisa menanggulangi permasalahan hidupnya belum juga ada solusinya,” ucap Diah.
Diah menghubungi bedanews.com atas informasi temannya, dengan harapan bisa menyampaikan semua kesusahannya dan mengetuk hati sang dermawan.***