“Di saat orang terpaksa tinggal di rumah sakit atau isolasi mandiri, kita masih bisa melaksanakan salat ini. Ucapakan selalu alhamdulillah. Jangan mengukur kenikmatan kita dengan standar orang lain yang di atas kita,” tuturnya.
Ema mengajak untuk menerima keadaan tersebut dengan ridha, tulus, dan kebulatan tekad bahwa semua ini dipilihkan oleh Allah yang pasti ada hikmahnya.
“Sikap ridha dan menerima ketentuan Allah, akan membuat kita semakin berfikir positif, melimpah imunisasi raga dan jiwa,” ujarnya.
Menurut Ema, di antara orang yang menjadi penyintas Covid-19 pada fase tertentu yang mengalami anosmia hilang penciuman dan hilang rasa.
Tetapi ia mendorong agar tidak kehilangan sensitivitas terhadap derita orang lain.
“Mari bersama memohon kepada Allah untuk dikuatkan kebersamaan dan kekompakan menghadapi ujian ini,” kata Ema. (Putri)