“Dengan acara ini, kita lihat masyarakat bisa bergembira, kemudian banyak multiplier effect-nya. Kita lihat tadi banyak UMKM terlibat, hotel penuh, ekonomi bergerak, rakyat bergerak, pemulihan lebih cepat,” katanya.
Darmawan juga mengapresiasi pemerintah yang telah berhasil melakukan pemulihan ekonomi.
“Hal itu terbukti dengan adanya pertumbuhun ekonomi yang diiringi dengan pertumbuhan demand listrik yg lebih tinggi dari perkiraan kami,” ujarnya.
Darmawan menjelaskan, pada 2020 pertumbuhan listrik minus 0,79 persen, sementara pada 2021 bertumbuh sebesar 5,77 persen.
Tren pemulihan semakin tampak dari kinerja penjualan listrik semester I tahun 2022 yang bertumbuh sebesar 7,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Akibat pandemi Covid-19, dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 pertumbuhan demand listrik diproyeksikan hanya 4,9 persen per tahun. “Yang tadinya hanya sekitar 3-4 persen, kali ini bisa di atas 5 persen pertumbuhan demand listriknya,” jelasnya.