“Dua puluh tahun yang lalu, waktu Universitas Telkom ini masih belum semewah sekarang, saya ada di tempat itu menjadi saksi di mana dulu saya adalah pegawai toko bangunan dan pekerjaan saya kuli angkut, dan bekerja dari subuh dari jam lima pagi sampai tutup toko itu jam lima sore. Saya mengantarkan bahan seperti bata, pasir, ke Telkom University saat belum semewah itu, belum semegah sekarang dan ini hari membahagiakan untuk saya ketemu dengan sepotong masa masa indah dulu,” tuturnya.
Andri menambahkan bahwa anak muda khususnya mahasiswa adalah aset masa depan, karena merupakan calon pemimpin bangsa di generasi berikutnya.
“Saya bahagia sekali ketemu dengan teman-teman mahasiswa aktivis. 20 tahun lalu juga saya sama sebagai aktivis mahasiswa di mana mengingatkan saya pada masa muda. Anggota legislatif ini juga sama-sama anggota legislatif, ini kan badan perwakilan mahasiswa BPM, kalau dulu DAM Namanya, Dewan Amanat Mahasiswa. Kalau sekarang namanya DPM, Dewan Perwakilan Mahasiswa,” kata andri.