Sedangkan untuk tantangan paling sulit menurutnya adalah saat mendapati anakan domba kerdil yang diakibatkan kurangnya air susu. Untuk mengatasinya, harus segera dibuatkan pakan tambahan sebagai pengganti air susu yang terbuat dari jagung ditambah kedelai rijek yang digiling lembut dan disangrai, serta ditambahkan pakan yang bernutrisi tinggi untuk mempercepat pertumbuhan.
Untuk penjualan domba-dombanya selama ini, Agus mengaku, selain datang dari para peternak lokal di Trenggalek, juga ada yang berasal dari luar kota.
“Biasanya para peternak di sekitar sini yang beli tujuannya untuk perbaikan genetik, karena domba saya termasuk jenis domba unggul. Bahkan kemarin ada juga yang dari Ponorogo, Tulungagung dan Blitar,” sebutnya. (Red).












