Tema “Neng-Ning-Nang” sendiri mengandung makna filosofis mendalam. “Neng” berarti pengendalian diri, “Ning” menggambarkan kejernihan hati, sementara “Nang” bermakna berbuat baik. Nilai-nilai ini diharapkan menjadi pedoman masyarakat Trenggalek dalam kehidupan sehari-hari, menjaga harmoni sosial sekaligus memperkuat karakter daerah.
Bupati Trenggalek bersama Forkopimda menegaskan bahwa, tema ini bukan sekadar slogan. “Neng-Ning-Nang adalah ajakan nyata agar masyarakat menapaki masa depan dengan keteguhan moral, menjaga kebersamaan, serta membangun Trenggalek yang lebih maju,” ujarnya.
Senada dengan itu, Letkol Inf Isnanto Roy Saputro menekankan pentingnya peran TNI dalam melestarikan budaya lokal. “TNI tidak hanya hadir dalam konteks pertahanan, tetapi juga menjaga kebudayaan. Kirab pusaka adalah warisan leluhur yang patut kita jaga bersama,” tegasnya.












