“Hari ini kami bersama Forkopimda mengikuti Kirab Pusaka dari Desa Kamulan untuk dibawa ke pendapa, sebuah tradisi yang menghubungkan Trenggalek dengan sejarah panjangnya,” ujar Letkol Roy di sela prosesi.
Kirab pusaka kali ini membawa tujuh benda bersejarah yang menjadi simbol identitas daerah. Di antaranya dua Tombak Koro Welang, satu Tunggul Songsong Nogo, Panji Kabupaten Trenggalek, serta dua pusaka pemberian Keraton Ngayogyakarta. Semua pusaka itu diyakini melambangkan kepemimpinan, keberanian dan jati diri masyarakat Trenggalek.
Warga yang memadati jalur kirab tampak antusias. Banyak yang mengabadikan momen dengan gawai mereka, sementara anak-anak hingga orang tua larut dalam suasana kebersamaan. Bagi masyarakat, kirab pusaka bukan hanya ritual adat, tetapi juga pesta rakyat yang memperkuat ikatan sosial.












