“Minggu depan alat ini akan kita geser ke kabupaten Indramayu untuk titik pertama pengeboran. Setelah kami komunikasi dengan ITB, ternyata titik airnya ada d area persawahan. Kalau kita bir di sana maka kita akan mendapatkan tungkunya,” ujar pangdam.
Hal itu disampaikan oleh Pangdam III/Siliwangi saat serah terima mesin bor tersebut.
Pangdam mengatakan, sebagai dampak El Nino yang melanda akhir akhir ini membuat banyak wilayah terdampak kekeringan. Akibatnya debit air sangat kecil dan itu juga di atur penggunaannya.
Lanjutnya, ketika sudah dilakukan pengeboran, selanjutnya masuk musim penghujan maka saluran akan di tutup. Kemudian akan di buka kembali saat musim kemarau untuk dialirkan ke rumah Warga serta saluran irigasi.
“Kita upayakan untuk titik pertama di Kabupaten Indramayu, karena produksi padi terbesar di Jawa Barat ada disana dengan luas lahan sekitar 40 ribu hektar,” ujar Pangdam.