Tasikmalaya, Bedanews.com – Dari hasil investigasi yang real, akuntabel, melalui hasil laboratorium, Ormas Gibas menggelar audiensi kepada pihak komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, Selasa (10/12/2024).
Menurut ketua Gibas Kota Tasikmalaya Johan Pahlevi menyampaikan bahwa pihaknya datang ke DPRD Kota Tasikmalaya untuk menyampaikan aspirasi terkait dengan permasalahan Air Lindi yang sampai saat ini belum ada win-win solution.
“Barusan adalah audiens terkait tidak adanya win win solution ?masalah air Lindi TPA Ciangir yang sampai saat ini tidak ada titik temu bagi masyarakat. Alhamdulillah adanya pergerakan dari ormas Gibas ke sini untuk menyampaikan aspirasi dari masyarakat menyampaikan keluhan terkait hasil investigasi di lapangan,” jelas Johan.
Permasalahan sampah khususnya terkait dengan pencemaran Air Lindi yang kini semakin membuat resah warga sekitar TPA Ciangir Tamansari Kota Tasikmalaya, tidak sedikit warga harus mengalami kerugian khususnya yang memiliki kolam, pertanian di sekitar wilayah tersebut.
Ketika di singgung dengan anggaran yang sudah di tetapkan dengan angka Rp 2,5 Miliar, Johan mengatakan bahwa anggaran segitu tidak akan cukup untuk menangani permasalahan tersebut.
“Menurut kami anggaran segitu dari kemarin rapat ya udah berapa kali rapat dibahas untuk winwin solusi untuk terkait dinas LH emang anggaran yang harus dikeluarkan oleh pemerintah terkait lingkungan hidup tadi juga dibahas oleh penasehat hampir Rp 30 miliar kalau mengerucutnya pengen efektif,” ungkapnya.
Johan pun berharap pihak pemerintah khususnya Dinas lingkungan hidup hrus cepat bertindak.
“Kami berharap pihak pemerintah dalam hal ini Dinas LH jangan nunggu kita koreksi dulu tetapi harus cepat bertindak, jangan sampai kami turun lagi ke lapangan bukan lagi audien, dengan terkait keluhan-keluhan masalah masyarakat dan kami juga mencari bukti data sedemikian rupa itu kita profesional hasil investigasi kami di lapangan,” tuturnya.
Johan menegaskan, kalau tidak ada win win solusi ataupun tindak lanjut dari dinas terkait yang berhubungan dengan LH, Gibas akan bawa ranah ini ke yang lebih tinggi minimal Kejari agar turun tangan.
“Kami akan berkoordinasi juga kalau permasalahan ini tidak cepat di tangani, jika menunggu nunggu terus kami sebenarnya sudah gerah karena permasalahan ini sudah lama bahkan dari tahun ke tahun tetap seperti ini,” cetusnya
Makanya dari ormas Gibas turun untuk membenahi Maslah lingkungan hidup yang merugikan dan mencemarkan yg berdampak ke masyarakat banyak.
Johan sendiri menanggapi di bikin nya lapangan sepak bola Gapruk yang sempat menjadi pembahasan sekilas dalan audiens mengatakan bahwa pihaknya tidak begitu percaya karena sampai saat ini belum ada win-win solution.
“Terkait lapangan bola kami juga menyindir tadi ya walaupun menurut dinas terkait tidak menggunakan anggaran pandangan kami sebagai kontrol sosial tidak logis,” ungkapnya.
Menurutnya, kenapa sekala prioritas untuk warga kota Tasikmalaya tidak di prioritaskan dulu terkait permasalahan air lindi nya yang mengalir ke warga.
“Bahkan sangat lucu ada penghargaan Adipura padahal masyarakat menjerit jerit di bawah terkait dengan win win solution permasalahan ini,” pungkasnya. (Sus)