Mestinya kan yang sudah baik dipertahankan dan yang kurang baik diperbaiki. Yang ada? Saya tidak melihat hal itu diupayakan secara maksimal.
Bagaimana tidak, kegagalan penangan Situ Rawakalong dan beberapa pekerjaan besar lainnya menunjukkan betapa perencanaan sekarang ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Bagaimana mungkin Dinas Sumber Daya Air membangun di atas Situ Rawakalong, padahal situ tersebut sedang dikeruk oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
“Hasilnya sudah bisa dipastikan: gagal. Akibatnya apa, pekerjaan dengan anggaran Rp. 32 Miliar tersebut hanya bisa dilakukan 30%. Sisanya bisa dipastikan ajan menjadi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa),” ungkap Daddy.
Ini menunjukkan betapa perencanaan dan koordinasi yang ada sangatlah buruk. Padahal koordinasi dengan pihak lain mutlak harus dilakukan. “Kita tidak bisa “Kumaha ceuk aing”. Ini bukan zamannya lagi.” Papar Dady.