CSIS memprediksi Pilpres dan legislatif yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 akan berlangsung kompetitif dan ketat. Ada tiga hal yang membuat kontestasi politik akbar pada 2024 tersebut akan tersaji sengit.
“Pertama, jarak elektabilitas di antara tokoh-tokoh populer pada hasil survei cukup dekat. Kedua, masih cairnya koalisi antar partai. Ketiga, tidak adanya petahana dalam pemilu 2024 tersebut,” ungkap Arya Fernandes.
CSIS memperkirakan akan adanya perubahan tren dan perilaku partai dalam berkoaliasi. Pasca keberadaan KIB, partai-partai lain diprediksi akan menggabungkan diri dalam koalisi.
CSIS secara khusus mencermati beberapa dimensi yang dapat dianalisis dari dampak pembentukan KIB yang merupakan koalisi strategis.
Koalisi ini sudah memenuhi persyaratan dukungan 20% pencalonan pasangan presiden dan wakil presiden. Gabungan suara tiga partai tersebut mencapai 25,7%.