“Disadari atau tidak, kalau jalannya bagus, tentu distribusinya akan lancar dan biaya akomodasi dapat ditekan, sehingga harga di pasar tidak akan terpengaruh dan menjadi stabil,” lanjutnya.
Rasa optimis itu tidak terlepas dari kondisi nyata di lapangan. Warga Ngranget, khususnya yang tinggal di Dusun Nglengko, awalnya yang harus melambung dan menempuh jarak 43 kilometer menuju Caruban, pusat Kabupaten Madiun, kini dengan adanya akses jalan baru tinggal sejauh 30 kilometer.
Desa Ngranget selama ini dikenal sebagai penghasil berbagai komoditas perkebunan seperti cengkeh, cokelat dan kopi. Sedangkan untuk pertaniannya berupa porang dan jagung.
Meski, memiliki komoditas unggulan, kata Untoro, keterbatasan infrastruktur membuat distribusi menjadi mahal dan lambat. Terlebih banyak juga warga yang lahan perkebunan dan pertaniannya berada di sekitar akses jalan baru yang selesai dibangun.












