Mentalitas menahan haus dan lapar sambil diawasi oleh Sang Pencipta adalah kombinasi yang sempurna untuk menyadari apapun yang kita lakukan terutama sebagai pejabat negara mustahil menghindar dari pengawasan Tuhan.
Kesadaran akan pengawasan Tuhan ini juga manifestasi dari sikap mental Pancasila sila pertama: Ketuhanan yang maha esa. Kita sadar bahwa Tuhan dengan segala hukumnya hadir dalam tiap detik kehidupan kita, itulah manusia Pancasilais.
Kesadaran diawasi dan pengawasan Tuhan bukanlah untuk mempersulit kita, tetapi dalam rangka mendewasakan dan mematangkan. Karena tidak mungkin kita membangun tradisi kenegaraan yang baik tanpa adanya kultur yang dewasa.
Dewasa dengan jabatan kita, dewasa dengan uang negara, dewasa dengan penggunaan fasilitas publik dan dewasa dalam segala hal untuk menampakkan rasa tanggungjawab di hadapan masyarakat banyak.