KAB. BANDUNG || bedanews.com — Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna merasa optimis Pemilihan Kepala Daerah (Pillada) Nasional yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 November 2024 nanti bisa berjalan dengan jujur dan adil sesuai dengan kita semua.
Kang DS sapaan akrabmya menambahkan, ada kemungkinan di Pilkada serentak nanti jumlah partisipasi suara dari masyarakat akan ada peningkatan dan akan berbeda dengan Pilkada di tahun 2014 kemarin.
“Kita sudah meluncurkan anggaran sebesar Rp101,9 miliar berikut BPJS ketenagakerjaan, karena kita tahu para petugas PPK dan PPS akan bekerja dan lelah, jadi kita berikan jaminan BPJS sebagai pendukung kinerjanya,” katanya usai memberikan sambutan di acara Peluncuran Tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung tahun 2024, di Jalan Al Fathu Kabupaten Bandung, Jum’at 31 Mei 2024.
Tentu saja agar Pilkada serentak bisa berjalan lancar, aman, nyaman, jujur, dan adil, Pemkab Bandung disebutkan Kang DS, sudah bekerjasama dengan Forkopimda, yang melibatkan lanngsung Polresta Bandung, Dandim 0924, stakeholder, juga unsur lainnya, sehingga setiap permasalahan yang terjadi bisa terselesaikan dengan baik.
Kang DS menambahkan, di Pilkada Serentak nanti, diharapkan masyarakat bisa melaksanakan hak pilihnya untuk memlih Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Bandung juga memilih Calon Gubernut dan Wakil Gubernur Jawa Barat, yang pastinya itu sudah menjadi kewajiban masyarakat dalam memilih pemimpinnya.
Hal lainnya yang disampaikan Kang DS, berharap di Pilkada serentak nanti, masyarakat bisa memilih pemimpin yang berkualitas, memahami keinginan masyarakat, dan mengerti apa yang dibutuhkan masyarakat.
Di kesempatan itu, Ketua KPU Kabupaten Bandung, Syam Zamiat Nursyamsi, menegaskan, tahun ini tidak ada Calon Bupati dam Wakil Bupati Bandung jalur perseorangan atau independen. Dan pada tanggal 12 Mei 2023, dinyatakan sudah ditutup untuk pendaftaran calon di jalur tersebut.
Selanjutnya KPU, diungkapkan Syam, menunggu pendaftaran Bacalon Bupati dan Bacalon Wakil Bupati Bandung dari jalur politik yang menurutnya akan.dibuka pada bulan Agustus nanti.
Syam juga menjelaskan, mengapa KPU mempergunakan jargon BAJA dan BAJI, ia menguraikan sebagai berikut, bahwa BAJA itu kepanjangannya adalah BANDUNG JAWARA, artinya Bandung itu jagoan dalam berbagai aspek dan bisa menciptakan kemenangan saat melaksanakan tugas dengan baik.
Sementara BAJI itu adalah BANDUNG NGAHIJI, yang artinya bersama-sama bekerjasama dalam menciptakan pemilihan kepala daerah yang aman, nyaman, lancar, dan kondusif yang melibatkan berbagai unsur dengan rasa penuh tanggungjawab.
“Insya Alloh di Pilkada serentak nanti, kami yakin bisa menyelenggarakannya dengan baik dan kondusif,” pungkasnya.***












