“Tapi kalau yang dikerjakan banyak dan sendiri tidak mampu, baru saya menggunakan jasa orang lain,” ucapnya.
Dalam budidaya bawang merah yang dilakukan, Suminto mengungkapkan, banyak tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari kondisi tanah yang sudah sangat membutuhkan unsur hara akibat penggunaan kimia yang berlebih, cuaca yang tidak bisa diprediksi, ketersediaan sumber air, dan munculnya hama yang beragam.
Di lahan seluas 3.360 meter persegi miliknya, ia mengaku mampu menghasilkan 10 ton bawang merah dalam setahun.
“Usia bawang merah 2 bulan atau maksimal 60 hari. Hasinya sekitar 10 ton per tahun dengan 2 kali tanam. Karena sebelum bawang merah kita menanam padi dan kedelai, baru bawang merah 2 kali,” bebernya.
Dari hasil tersebut, Suminto mampu mendapatkan keuntungan hingga puluhan juta rupiah setiap kali panen. “Kalau hasilnya bagus sekitar Rp 30 juta,” katanya.