Menurut Anas, pendampingan program ketahanan keluarga anti narkoba telah dilakukan kepada 10 keluarga di wilayah Kota Cimahi sebanyak 4 kali pertemuan diharapkan dapat mendorong semua anggota keluarga untuk meningkatkan kualitas keterampilan hidup anggota keluarga tentang pengasuhan orangtua, keterampilan hidup anak terkait bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Dari kegiatan tersebut kota Cimahi memiliki kategori tinggi pada 2 tahun terakhir dan mengalami peningkatan indeks ketahanan keluarga pada tahun 2022 sebesar 85,982 yang sebelumnya pada tahun 2021 memiliki indeks 79,821,” ungkapnya.
Disamping itu, kegiatan pemberdayaan masyarakat, didalamnya terkandung strategi mewujudkan kota Cimahi menjadi Kota tanggal ancaman Narkoba (Kotan) dalam upaya pengayaan orientasi visi pembangunan kota berkelanjutan dan berdaya saing pada tahun 2045. Yang meliputi: Pembinaan teknis bersama instansi vertikal dibawahnya BNNK Cimahi, untuk membangun sinergitas kelembagaan dalam melaksanakan program yang telah ditetapkan. Pemetaan,meliputi kawasan rawan narkoba, potensi kawasan narkoba, kelompok wawasan yang menjadi target P2M Pengembangan kapasitas dan pembinaan masyarakat, yang ditujukkan kepada para pemangku kepentingan dari seluruh kelompok sasaran yang ada dikawasan rawan dan kawasan tidak rawan, dengan tujuan peningkatan kapasitas individu terhadap pemahaman dan pengetahuan P4GN serta Monitoring evaluasi; untuk mengetahui indeks kemandirian partisipatif (IKP) yang nantinya akan mendukung indeks KOTAN. Dimana, Lingkungan pemerintah dengan IKP tertinggi skor 3.26, Lingkungan swasta dengan IKP tertinggi skor, 2.53.Lingkungan Pendidikan dengan IKP tertinggi skor 3.57 dan lingkungan masyarakat dengan IKP tertinggi 3.55,” ujar Anas sambil ingin membuktikan inovasi inovasi baru dalam kepemimpinannya itu. Dan kegiatan tes urine tahun 2022 telah dilaksanakan sebanyak 11kali dengan jumlah peserta 909 orang.











