“Kondisi ini ditambah dengan adanya pengaruh Siklon Tropis Kalmaegi di Filipina yang membuat arah angin berbelok dan mendorong terbentuknya awan hujan di Jawa Barat,” tulis BMKG dalam laporan tersebut.
Udara di wilayah Jawa Barat juga terpantau sangat lembap, dengan kelembapan mencapai 55–95 persen. Kondisi ini membuat udara menjadi tidak stabil dan mudah membentuk awan Cumulonimbus (Cb) yakni awan besar berwarna gelap yang sering menyebabkan hujan deras, petir, dan angin kencang.
Di Kota Bandung, BMKG mendeteksi pertumbuhan awan hujan kuat pada Selasa sore 4 November 2025 sekitar pukul 16.19 WIB di kawasan Ujungberung.
Awan ini semakin tebal dan mencapai puncaknya pada pukul 16.27 WIB, sebelum akhirnya perlahan menghilang sekitar pukul 17.23 WIB.











