Menurut paham pluralisme, semua agama adalah benar. Oleh karena itu, semua pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar, sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk surga dan kelak akan hidup berdampingan.
Paham pluralisme lahir akibat konflik agama di masyarakat Barat. Atas nama agama, masing-masing pihak menghabisi kelompok yang berseberangan. Dalam kondisi seperti itulah kemudian lahir gerakan pluralisme, liberalisme (hanya menerima dalil yang sesuai akal) dan sekularisme (memisahkan agama dengan urusan dunia).
Pluralisme sangat berbahaya dalam kehidupan masyarakat. Cendikiawan Muslim, Dr. Anis Malik Taha dalam disertasinya yang diajukan di International Islamic University Islamabad Pakistan menyimpulkan tiga implikasi pokok pluralisme dalam agama. Pertama, penghapusan agama (al-qada ala al-din). Kedua, skeptis (acuh tak acuh) terhadap agama. Ketiga, ancaman atas Hak Asasi Manusia (HAM).












