“Keberhasilan MBG sangat ditentukan oleh tata kelola yang transparan dan akuntabel, serta partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa gizi yang baik adalah fondasi utama untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.
“Dampak dari MBG tidak hanya kesehatan, tetapi juga peningkatan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan masyarakat,” tambahnya.
Senada, Tengku Syahdana menekankan bahwa MBG adalah strategi jangka panjang untuk mencetak SDM unggul dan berdaya saing tinggi.
“Ini bukan sekadar program bantuan makanan, tapi investasi bangsa menuju Generasi Emas 2045,” ujar Tengku.
Ia menjelaskan, program MBG akan membuka peluang ekonomi baru melalui pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan penguatan koperasi desa. Dengan empat pilar utama yaitu pembangunan sumber makanan sehat, pengembangan ekonomi kerakyatan, peningkatan SDM, dan pembangunan dari desa, program ini diarahkan untuk menjadi Proyek Strategis Nasional dalam lima tahun ke depan.