DEMAK || bedanews.com – Melarang studi tour, berarti menyalahkan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), sebagai implementasi dari Kurikulum Merdeka, kata Noor Salim, Ketua PGSI, usai bertemu dengan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Demak, Selasa (21/5/2024).
Lanjutnya, Study Tour, Ziarah Wisata, Outing Class atau sebutan lainnya, adalah dalam rangka pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Berkebhinekaan Global dan Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”, maka jika ada instansi yang melarang, itu sama artinya menentang pelaksanaan Kurikulum Merdeka.
“Studi Tour juga merupakan bagian dari Pembelajaran Luar Kelas (PLS) yang efektifitas dan menyenangkan dalam Kurikulum Merdeka atau Kurikulum apapun. Menyikapi penolakan Studi Tour oleh warganet, hari ini saya menyambangi Kadishub dan Kadinas Pariwisata Kabupaten Demak, guna berkoordinasi agar industri Pariwisata di Demak tetap berjalan secara aman dan nyaman, program studi tour di sekolah/ Madrasah tetap berjalan dengan baik,” terang Salim.