Bandung,Bedanews.com
Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober adalah momentum bagi bangsa Indonesia untuk mengingat kembali pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Peringatan ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 153 tahun 1967 untuk menegaskan kekuatan dan kesaktian Pancasila sebagai ideologi bangsa. Di tengah tantangan globalisasi, era digital, dan bonus demografi yang akan dihadapi pada tahun 2030, penting bagi kita untuk terus menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, khususnya melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). MBKM memungkinkan generasi muda, termasuk alumni, untuk lebih aktif berperan dalam membangun Indonesia Emas 2045, dengan Pancasila sebagai fondasi nilai.
Berikut selengkapnya cuplikan wawancara dengan Guru Besar Manajemen Pendidikan, UIN SGD Bandung, Prof.Dr.A.Rusdiana, MM
Pertama: Apa nilai edukasi yang bisa digali dari Hari Kesaktian Pancasila bagi generasi bangsa?;
Hari Kesaktian Pancasila memberikan banyak pelajaran yang relevan untuk generasi muda. Nilai-nilai seperti gotong royong, kemanusiaan, keadilan sosial, dan persatuan merupakan fondasi kuat yang dapat membentuk karakter generasi bangsa. Dalam konteks pendidikan, program MBKM dapat memanfaatkan momentum ini untuk mendorong mahasiswa dan alumni menjadi agen perubahan. Mereka dapat menyerap nilai-nilai tersebut melalui program pengabdian masyarakat, praktik lapangan, dan kolaborasi lintas disiplin. Dengan begitu, mereka tidak hanya memiliki kompetensi profesional, tetapi juga nilai moral yang kuat untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Kedua: Masihkah relevan nilai-nilai Pancasila di era digital?
Meskipun dunia terus berkembang dengan teknologi digital, nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan penting. Digitalisasi membawa perubahan dalam interaksi sosial dan ekonomi, namun nilai Pancasila seperti kemanusiaan dan keadilan sosial menjadi pedoman dalam menghadapi era ini. Di era digital, generasi muda diharapkan tetap menjunjung tinggi etika berkomunikasi, menghargai perbedaan, dan menolak segala bentuk hoaks serta ujaran kebencian. Dalam program MBKM, para mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi dengan tetap berlandaskan nilai Pancasila, misalnya melalui inovasi teknologi yang membawa dampak positif bagi masyarakat.
Ketiga: Mengapa Pancasila begitu dipertahankan bagi bangsa Indonesia?
Pancasila dipertahankan sebagai ideologi negara karena mampu menjadi pemersatu di tengah keragaman suku, agama, ras, dan budaya di Indonesia. Sejak kemerdekaan, Pancasila menjadi landasan moral dan politik bagi bangsa ini untuk menjaga harmoni dan keadilan sosial. Dalam konteks pendidikan, penting bagi para pendidik dan mahasiswa untuk memahami bahwa Pancasila bukan sekadar simbol, tetapi sebuah panduan praktis untuk membangun negara yang adil dan sejahtera. Dengan program MBKM, mahasiswa bisa terlibat dalam proyek-proyek yang mempromosikan semangat Pancasila, seperti pengabdian masyarakat di daerah terpencil atau riset tentang keadilan sosial.
Keempat: Strategi apa yang bisa diterapkan agar Pancasila dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
Strategi untuk mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus dilakukan melalui pendidikan yang holistik dan berkelanjutan. Program MBKM bisa menjadi salah satu platform untuk merealisasikan strategi ini. Pertama, melalui pengenalan kurikulum berbasis nilai Pancasila yang menekankan pada pengembangan soft skills, seperti kepemimpinan yang beretika dan kolaborasi yang inklusif. Kedua, penguatan program pengabdian masyarakat yang langsung melibatkan mahasiswa dalam memecahkan masalah sosial dengan pendekatan berbasis nilai Pancasila. Ketiga, kerjasama antara kampus, pemerintah, dan sektor swasta untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan talenta muda dengan integritas Pancasila. Melalui strategi ini, Pancasila dapat menjadi panduan yang hidup dan aplikatif dalam setiap aspek kehidupan.
Sejatinya. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi juga momen refleksi bagi seluruh bangsa untuk mempertebal keyakinan akan pentingnya nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai tersebut tetap relevan di era digital dan harus terus dipertahankan karena merupakan fondasi kuat yang mempersatukan Indonesia. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dapat menjadi sarana untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila secara nyata dalam pendidikan dan kehidupan berbangsa. Melalui kurikulum yang berfokus pada nilai Pancasila, pengabdian masyarakat, dan kolaborasi lintas sektor, Pancasila dapat terus menjadi landasan kuat bagi Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.***
*Penulis adalah dosen, Gubes, pakar Manajemen Pendidikan, pendiri/pembina Yayasan Tresna Bhakti Kabupaten ciamis dan Yasasan Al-Misbah Kota Bandung.