Kontroversi sejarah itu, kata Dansatgas, menjadi salah satu akar persoalan konflik Papua. “Dua versi yang berbeda itu yaitu versi yang benar yakni hari integrasi Papua menjadi bagian dari Indonesia dan versi kedua yang sering digiring oleh kelompok OPM untuk membuat propaganda yaitu sebagai peristiwa aneksasi Papua oleh pemerintah Indonesia,” ujarnya.
Oleh karenanya, Lanjutan Dansatgas, sebagai bentuk pembuktian masyarakat Puncak Jaya memiliki rasa cinta tanah air dan nasionalisme yang tinggi terhadap NKRI. Itu dapat dibuktikan dari kegiatan pengibaran bendera raksasa yang dilakukan secara berbondong-bondong oleh seluruh elemen masyarakat sambil menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dengan khusuk dan penuh khidmat.
Salah satu warga Puncak Jaya, Bapak Telius Wonda (46) sebagai Ketua Klasis GIDI Mulia mengaku merinding dan penuh rasa syukur yang mendalam serta mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 715/Motuliato atas kegiatan pengibaran Bendera Merah Putih raksasa itu.