Melalui Poklahsarnya, ikan-ikan patin itu juga diolah menjadi berbagai olahan makanan, seperti kerupuk samiler, lodho, pentol, nuget, dan keripik kulit.
Dari banyaknya produk olahan ikan patin itu, Suyanto mengaku tidak kesulitan dalam memasarkannya. Salah satunya dari para tamu yang berkunjung ke Desa Kendalbulur yang sudah dikenal luas sebagai kampung patin.
“Pemasaran bermacam-macam, ada yang pesanan dari dinas perikanan, tamu-tamu yang biasanya dari kantor-kantor dinas dan sekolah yang mengadakan outing class, serta dijual ke pasar lokal,” sebutnya.
Suyanto pun mengungkapkan, keberadaan Gapokkan Mina Kendalbulur yang dipimpinnya mampu memberikan dampak besar bagi sebanyak 93 anggotanya. “Alhamdulillah kesejahteraan kami semakin membaik dan meningkat,” tandasnya. (Red).












