“Korban adalah sosok anak yang cerdas, dari keluarga yang religius, lingkungan rumahnya juga baik, humbel dan komunikatif dengan orang lain, bahkan menurut catatan kepala sekolah, korban memiliki beberapa prestasi bidang olahraga. Maka ujian berat yang menimpa anak ini, harus kita bantu, dengan tetap menjaga privasi anak dan keluarga,” ucap Salim.
Dikatakannya, keluarga yang open dengan orang lain dan lingkungan rumah yang religi, adalah salah satu modal untuk penanganan psikologis, agar korban segera bangkit tetap menjalani sekolah seperti biasanya. Salim memastikan penanganan secara profesional sudah, sedang dan akan terus dilakukan oleh semua pihak terkait.
“Perlakuan dan terapi yang tepat pada korban, dapat kembali memulihkan kondisi korban, maka treatment kepada teman- teman di sekolahnya juga kita lakukan bekerjasama dengan guru BK,” ujarnya.