“Tentunya revisi UU TNI ini menjadi issue yang cukup krusial dan urgent, saya berharap, agar masyarakat yang ada di seluruh Indonesia, khususnya wilayah Kab. Sambas dapat menerima keberadaan UU TNI ini,” ucapnya.
Lebih lanjut Rayanto menuturkan, meski penolakan ada dari berbagai khalayak, baik itu dari mahasiswa maupun dari para aktivis dapat menyampaikan saran dengan cara yang elegan, dimana ruang hukum masih terbuka lebar.
“Kegiatan seperti ini dapat dijadikan momen kebersamaan, meski berbeda-beda Suku, Ras dan Agama, namun tidak menyurutkan semangat dan rasa syukur di bulan suci Ramadhan dan dukungan atas pengesahan UU TNI,” tutupnya. (Red).