Menurut Ahmad, potensi zakat di Kota Bandung masih belum optimal. “Zakat yang terhimpun di Kota Bandung masih di bawah 1 persen, padahal wilayah ini memiliki potensi zakat yang cukup besar. Kami berharap melalui kolaborasi dengan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) seperti LAZ Persis dan Lazis Muhammadiyah, angka ini dapat meningkat,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pokja PWI Kota Bandung, Zaenal Ihsan, menyatakan kesiapannya untuk terus bersinergi dengan Baznas dan mitra-mitra lainnya. “Program Ngabarin sudah berjalan selama tiga tahun dan dilaksanakan rutin setiap pekan. Bantuan mushaf ini sangat berarti bagi keberlangsungan program ini,” tuturnya.
Zaenal juga menambahkan bahwa Ngabarin tidak hanya mengaji, tetapi juga mendalami tafsir dari ayat-ayat yang dibaca. Program ini bahkan sempat menjadi bahan penelitian tesis oleh Sigit Moch. Attorsusi, mahasiswa pascasarjana dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Azhary, Cianjur.