Ia menjelaskan, batik Indonesia mendapat pengakuan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai warisan pusaka dunia pada 2 Oktober 2009 silam.
UNESCO tandasnya, mengakui batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Menurutnya, pengakuan tersebut harus dijadikan tonggak eksistensi batik di dunia. Apalagi Batik Indonesia ini begitu kaya ragam.
Selain berkembang di Pulau Jawa, batik juga dikembangkan di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara dan Papua, yang memiliki motif khas masing-masing.
“Perlu diketahui, kekayaan Indonesia ini bukan soal keindahan alam dan keanekaragaman flora dan fauna di 13.466 pulau, 726 bahasa daerah atau 640 bahasa versi UNESCO, 5.300 makanan khas, serta keragaman suku.