Apresiasi diberikan terkait dengan dukungan TI Banten dilapangan dalam rangka melakukan sosialisasi program kerja PBTI. Salah satu program tersebut adalah terkait dengan upaya digitalisasi pelayanan administratif tata keleola kegiatan taekwondo melalui aplikasi TIIS yang telah diluncurkan oleh PBTI secara resmi Juli lalu.
“Tanpa sosialisasi yang intens dan pemahaman yang diberikan oleh para pengurus TI Banten kepada para praktisi di Banten, utamanya kepada para pelatih, wasit dan pemilik dojang, program TIIS di Banten tidak akan berjalan maksimal,” ujar Indra melalui keterangannya, Selasa (18/10).
Lebih lanjut Indra menyampaikan harapannya, terkait dengan suksesnya TIIS digunakan di Banten. Utamanya saat ini ketika semua praktisi taekwondo yang akan mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) wajib melakukan registrasi melalui TIIS. Dengan demikian database pemegang sabuk hitam, secara otomatis sudah tersimpan dan akan terus bisa diperbaharui sesuai dengan aktivitas kegiatan yang bersangkutan.